Bolehkah Perempuan Muslimah Berolahraga?

Posted by


Anda menduga bahwa berolahraga hanya dianjurkan kepada lelaki. Tentulah tidak! Perempuan pun diperbolehkan untuk berolahraga, bahkan Nabi Muhamad saw melakukan bersama Aisyah ra, istri beliau ini menginformasikan bahwa beliau bersama Nabi saw pernah berlomba lari. Sewaktu Aisyah ra, masih muda dan lincah, dan beliau yang menang, dan ketika badannya telah mulai gemuk, Nabi saw yang menang. Ketika itu Aisyah ra, berkomentar: (هذه بتلك) hadzihi bitilka/ini berhadapan dengan  yang itu, maksudnya, “Kita masih seri karena kekalahanku ini telah didahului oleh kemenanganku pada masa lalu”.
Masa kini banyak ragam olahraga dan senam yang belum dikenal pada masa lalu. Olahraga apa pun yang diminati oleh perempuan, agama tidak melarangnya asal sesuai dengan kondisi badan dan hobinya serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.Nilai yang tertinggi dalam pandangan agama adalah agama itu sendiri. Segalanya harta, badan, dan jiwa harus dipersembahkan jika agama atau moral menuntut. Karena itu, semua kegiatan harus mempertimbangkan tuntunan agama dan moral. Dalam berolahraga, ada perempuan yang melupakan nilai-nilai agama dan budaya sehingga “sambil berenang minu air”, yakni sambil berolahraga mereka menampakkan kecantikan tubuh dan daya tariknya untuk memancing decak kagum lelaki. Renang, misalnya, apakah harus dengan memakai pakaian yang terbuka sedemikian lebar? Demikian juga tenis! Apakah olahraga itu membutuhkan pakaian sedemikian sempit dan pendek? Jelas tidak! Buktinya lelaki saja memakai pakaian yang tidak menampakkan pangkal paha. Keluwesan gerak yang dibutuhkan dalam olahraga sepak bola, lebih-lebih penjaga gawangnya, tidak lebih sedikit daripada permainan tenis. Namun, kita melihat dalam pertandingan-pertandingan internasional, sekian banyak penjaga gawang lelaki yang menggunakan pakaian yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, yakni memakai celana dan kaus lengang panjang. Kalaupun tidak demikian, paling sedikit tidak menemukan pemain sepak bola yang menggunakan celana ketat di atas paha atau baju pendek yang mempertontonkan ketiak. Bahkan, FIFA (Organisasi Sepak Bola Dunia) melarang secara resmi pemain-pemain sepak bola Kamerun memakai kaus yang dapat menampakkan ketiak. Jika demikian, mengapa perempuan harus memakai pakaian pendek dan ketat itu, kalau memang tidak ada udang di balik batu, atau sekadar ikut-ikut mode yang diimpor dari budaya yang berbeda dengan yang diajarkan Islam. Yang dituntut oleh agama menyangkut pakaian adalah pakaian yang indah, menarik, dan menutup aurat, serta yang tidak menimbulkan rangsangan seks. Yang demikian itu pasti tidak akan menghalangi aneka kegiatan olahraga yang dianjurkan oleh olahragawan sejati.


Blog, Updated at: 05.18

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Terbaru

get this widget here