Secara etimologis, kata supervisi berasal dari bahasa Inggris, yaitu supervision, artinya pengawasan. Menurut Oteng mengatakan bahwa penggunaan istilah supervisi sering diartikan sama dengan directing atau pengarahan. Sementara Suharsimi mengatakan bahwa memang sejak dulu banyak orang menggunakan istilah pengawasan, penilikan atau pemeriksaan untuk istilah supervisi, demikian pula pada zaman Belanda orang mengenal istilah inspeksi.
Secara morfologis, kata supervisi terdiri atas dua kata, super dan visi (super dan vision). Menurut Ametembun super berarti atas atau lebih, sedangkan visi berarti lihat, tilik, dan awasi. Jadi supervisi berarti melihat, menilik dan mengawasi dari atas; atau sekaligus menunjukan bahwa orang yang melaksanakan supervisi berada lebih tinggi dari orang yang dilihat, ditilik, dan diawasi.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Secara morfologis, kata supervisi terdiri atas dua kata, super dan visi (super dan vision). Menurut Ametembun super berarti atas atau lebih, sedangkan visi berarti lihat, tilik, dan awasi. Jadi supervisi berarti melihat, menilik dan mengawasi dari atas; atau sekaligus menunjukan bahwa orang yang melaksanakan supervisi berada lebih tinggi dari orang yang dilihat, ditilik, dan diawasi.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar. Atau tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas.
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi pendidikan yaitu:
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi pendidikan yaitu:
- Meningkatkan mutu kinerja guru.
- Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
- Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa.
- Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
- Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran. Baik Franseth Jane, maupun Ayer dalam Encylopedia of Educatioanal Research mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi ialah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan.
Ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction- Foundation and Dimension, Ia mengemukakan 8 fungsi supervisi:
Ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingen dalam bukunya Supervision of Instruction- Foundation and Dimension, Ia mengemukakan 8 fungsi supervisi:
- Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
- Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
- Memperluas pengalaman guru-guru.
- Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
- Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
- Menganalisis situasi belajar-mengajar.
- Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.
- Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
0 komentar:
Posting Komentar