Asas filosofis
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang baik. Apakah yang di maksud dengan baik ? pada hakikatnya di tentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau falsafah yang di anut negara , juga guru, orang tua, masyarakat bahkan dunia. Perbedaan filsafat dengan sendirinya akan menimbulkan perbedaan dalam tujuan pendidikan, jadi juga bahan pelajaran yang di sajikan, mungkin juga cara mengajar dan menilainya. Pendidikan di negara otokrasi akan berbeda dengan negara yang demokratis, pendidikan di negara yang menganut agama budha akan berlainan dengan pendidikan di negara yang memeluk agama islam dan kristen. Kurikulum tak dapat tiada mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat negara bangsa dan negara terutama dalam menentukan manusia yang di cita-citakan sebagai tujuan yang harus di capai melalui pendidikan formal.
Asas psikologis
Psikologis merupakan asas yang penting dalam penysunan kurikulum. Dalam hal ini terutama menyangkut ilmu jiwa belajar anak dan ilmu jiwa anak atau ilmu jiwa perkembangan.
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang baik. Apakah yang di maksud dengan baik ? pada hakikatnya di tentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau falsafah yang di anut negara , juga guru, orang tua, masyarakat bahkan dunia. Perbedaan filsafat dengan sendirinya akan menimbulkan perbedaan dalam tujuan pendidikan, jadi juga bahan pelajaran yang di sajikan, mungkin juga cara mengajar dan menilainya. Pendidikan di negara otokrasi akan berbeda dengan negara yang demokratis, pendidikan di negara yang menganut agama budha akan berlainan dengan pendidikan di negara yang memeluk agama islam dan kristen. Kurikulum tak dapat tiada mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat negara bangsa dan negara terutama dalam menentukan manusia yang di cita-citakan sebagai tujuan yang harus di capai melalui pendidikan formal.
Asas psikologis
Psikologis merupakan asas yang penting dalam penysunan kurikulum. Dalam hal ini terutama menyangkut ilmu jiwa belajar anak dan ilmu jiwa anak atau ilmu jiwa perkembangan.
- Ilmu jiwa belajar yaitu pengetahuan tentang bagaimana proses belajar itu berlangsung dalam diri seseorang. Teori tentang proses belajar akan mempengaruhi penyusunan dan penyajian kurikulum secara efektif, di samping itu jga menentukan pemilihan bahan pengajaran yang harus di sajikan.
- Ilmu jiwa anak yaitu anak menduduki peranan yang sentral dalam penyusunan kurikulum. Sebab pada dasarnya sekolah dan kurikulum memang dipersiapkan untuk kepentingan anak dalam proses menuju kedewasaan dan kematangannya. Pengetahuan tentang anak mutlak diperlukan karena dari situlah akan diketahui minat dan kebutuhannya sesuai dengan tingkat perkembangan jiwanya. Kurikulum yang disusun harus di dasarkan pada tingkat perkembangan minat demi kebutuhan anak tersebut.
Asas sosial budaya
Karena anak hidup dalam masyarakat, maka anak pun harus dipersiapkan untuk terjun di masyarakat dengan dibekali kemampuan dan keterampilan yang di butuhkan masyarakat. Anak perlu dibekali dengan norma-norma, nilai-nilai kebiasaan yang sesuai dengan keadaan dan pandangan masyarakat. Masyarakat baisanya menginginkan agar pandangan hidup, nilai-nilai (atau ajaran filsafat) yang di yakininya tetap terpelihara dengan aman. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat dalam hal ini pun harus pula di perhitungka.
Karena anak hidup dalam masyarakat, maka anak pun harus dipersiapkan untuk terjun di masyarakat dengan dibekali kemampuan dan keterampilan yang di butuhkan masyarakat. Anak perlu dibekali dengan norma-norma, nilai-nilai kebiasaan yang sesuai dengan keadaan dan pandangan masyarakat. Masyarakat baisanya menginginkan agar pandangan hidup, nilai-nilai (atau ajaran filsafat) yang di yakininya tetap terpelihara dengan aman. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat dalam hal ini pun harus pula di perhitungka.
Asas organisatoris
Seperti yang telah di singgung di atas, hal ini berhubungan dengan masalah pengorganisasian kurikulum, yaitu tentang bentuk penyajian mata-mata pelajaran yang harus disampaikan kepada anak. Pengorganisasian itu (struktur horisontal) dipengaruhi oleh pandangan – pandangan ilmu-ilmu jiwa, misalnya ilmu jiwa asosiasi yang menghendaki penyajian mata pelajaran secara terpisah (saparate-subject curriculum), ilmu jiwa Gestalt yang menganjurkan penyajian bahan pelajaran dalam bentuk unit (integrated). Dilihat secara struktur vertikal, organisaasi kurikulum berhubungan dengan masalah pelaksanaan pengajaran dan pengaturan kegiatan secara keseluruhan di sekolah.
Seperti yang telah di singgung di atas, hal ini berhubungan dengan masalah pengorganisasian kurikulum, yaitu tentang bentuk penyajian mata-mata pelajaran yang harus disampaikan kepada anak. Pengorganisasian itu (struktur horisontal) dipengaruhi oleh pandangan – pandangan ilmu-ilmu jiwa, misalnya ilmu jiwa asosiasi yang menghendaki penyajian mata pelajaran secara terpisah (saparate-subject curriculum), ilmu jiwa Gestalt yang menganjurkan penyajian bahan pelajaran dalam bentuk unit (integrated). Dilihat secara struktur vertikal, organisaasi kurikulum berhubungan dengan masalah pelaksanaan pengajaran dan pengaturan kegiatan secara keseluruhan di sekolah.
- aSeparate-Subject Curriculum maksudnya dalam kurikulum ini, segala bahan pelajaran disajikan dalam subject atau matapelajaran yang terfpisah-pisah antara yang satu dengan yang lain.
- Correlated Curriculum maksudnya kurikulum ini lahir setelah para pendidik melihat kekurangan-kekurangan yang ada di Separated-Subject Curriculum. Kurikulum ini menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lain tapi tetap memelihara identitas matapelajaran, namun ada pula yang menyatupadukan dengan menghilangkan identitas matapelajaran dalam bidang studi tertentu.
- Integrated Curriculum maksudnya perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan keseluruhan. Kurikulum ini meniadakan batas-batas antara berbagai matapelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.
Asas Teknologis
Asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titit tolak dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum membutuhkan sumbangan dari berbagai kajian ilmiah dan teknologi baik yang bersifat hardware maupun software sehingga pendidikan yang dilaksanakan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titit tolak dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum membutuhkan sumbangan dari berbagai kajian ilmiah dan teknologi baik yang bersifat hardware maupun software sehingga pendidikan yang dilaksanakan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adapun beberapa prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
Relevansi
Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki oleh kurikulum, yaitu relevan keluar dan relevansi kedalam kurikulum itu sendiri. Relevansi keluar maksudnya tujuan, isi dan proses, belajar yang mencakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam mayarakat. Apa yang tertuang dalam kurikulum hendaknya memperisapkan siswa untuk tugas tersebut. kurikulum bukan hanya menyiapakan anak untuk kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan datang. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Relevansi internal menunjukan suatu keterpaduan kurikulum.
Fleksibelitas
Kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur dan fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, disini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaanya memungkinkan terjadinya penyesuaian –penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
Kotinuitas (berkesinambungan).
Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara kesinambungan, tidak terputus putus, atau berhenti-henti. Oleh karena itu, pengalaman – pengalaman yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas, dengan kelas lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perlu dilakukan serempak bersama-sama, perlu selalu ada komunikasi dan kerja sama antara para pengembang kurikulum sekolah dasar dengan SMTP, SMTP dan perguruan tinggi.
Praktis
Mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah.prinsip ini juga disebut dengan prinsip efisiensi. Betapapun bagus dan idealnya suatu kurikulum kalau keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dan sukar di laksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum tidak hanya harus ideal tetapi juga harus praktis.
Efektifitas
Walaupun kurikulum tersebut harus murah, sederhana tetapi keberhasilannya harus tetap diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kuantitas maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Perencanaan di bidang pendidikan juga merupakan bagian yang di jabarkan dari kebiaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
Integritas
Para pengembang kurikulum harus peduli terhadap maslah pengintegrasian mata pelajaran. Pengintegrasian berarti memadukan, menggabungkan, dan menyatukan antar disiplin ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar